Panduan BertanamSayuran

Cara Menanam Bawang Merah di Rumah: Panduan Lengkap untuk Pemula

Bawang merah, yang seringkali jadi bintang dalam berbagai hidangan lezat kita, bisa kok ditanam di rumah sendiri, sahabat taman! Gimana, tertarik untuk mencoba cara menanam bawang merah di rumah? Selain lebih praktis, ini juga bisa bikin kantong lebih kenyang, dan yang paling penting, kita bisa memastikan bahwa bawang merah yang kita tanam bebas dari pestisida berbahaya. Nah, buat teman-teman pemula yang penasaran dan pengin mulai menanam bawang merah di halaman rumah, yuk kita bahas panduan lengkapnya di sini!

Syarat Tumbuh yang Penting

Sebelum mulai, mari kenali dulu apa yang dibutuhkan bawang merah untuk tumbuh dengan baik:

 

Kondisi Pertumbuhan
Persyaratan Bawang Merah
Rekomendasi
Cahaya Matahari
Minimal 70% sinar matahari setiap hari
Tempat yang cukup terang
Suhu Udara
25-32°C
Suasana dengan suhu nyaman
Kelembaban
50-70% kelembaban nisbi
Lingkungan yang cukup lembap
Tanah yang Cocok
Remah, tekstur pas, drainase baik, bahan organik cukup, pH netral (5,6–6,5)
Tanah aluvial, Glei-Humus, atau Latosol
Sumber Air
Ketersediaan air yang cukup
Pastikan penyediaan air yang mencukupi
Waktu Tanam yang Tepat
Musim hujan atau saat air tersedia cukup
Pilih waktu yang sesuai
Pemilihan Varietas
Sesuai dengan iklim dan tanah di daerah Anda
Contoh: Bima Brebes, Super Philipin, Pikatan, Pancasona, Mentes

Semoga tabel ini membantu Anda memahami persyaratan pertumbuhan bawang merah dengan lebih jelas.

Persiapan Lahan Bawang Merah Tanduriaco | Cara Menanam Bawang Merah Di Rumah: Panduan Lengkap Untuk Pemula - Tanduria.co
Persiapan Lahan yang Tepat

Setelah tahu apa yang diperlukan, saatnya persiapkan lahan. Ada dua jenis lahan yang bisa digunakan:

Lahan Bekas Padi Sawah atau Bekas Tebu:

  1. Buat bedengan dengan lebar 1,2 – 1,5 m, kedalaman parit 50–60 cm, dan lebar parit 40–50 cm. Bedengan ini sebaiknya mengikuti arah Timur-Barat.
  2. Tanah yang telah diolah dibiarkan sampai kering, kemudian diolah lagi 2–3 kali sampai siap tanam.

Lahan Tegalan atau Lahan Kering:

  1. Tanah dibajak atau dicangkul sedalam 30 cm.
  2. Buat bedengan-bedengan dengan lebar 1-1,2 m dan tinggi 40 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan.
  3. Jika pH tanah kurang dari 5,6, beri dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 1–1,5 ton/ha/tahun (untuk dua musim tanam berikutnya). Sebarkan dolomit pada permukaan tanah dan aduk rata.

Menanam Bibit Bawang Merah dengan Benar

Setelah lahan siap, saatnya menanam bibit bawang merah. Ikuti langkah-langkah ini:

  1. Pastikan bibit bawang merah sudah siap ditanam. Tanda bibit siap adalah jika pertumbuhan tunas dalam umbi sudah mencapai 80%.
  2. Siapkan umbi bibit dengan jumlah yang cukup, sekitar 1-1,2 ton/ha, dan ukuran umbi sedang (5-10 g). Bibit ini sebaiknya berumur 2-3 bulan sejak panen dan tunasnya sudah sampai ke ujung umbi.
  3. Gunakan jarak tanam 20 cm x 15 cm.
  4. Pastikan tanaman mendapatkan cukup air, terutama saat pembentukan umbi. Pada musim kemarau, penyiraman dilakukan sekali sehari pada pagi atau sore hari. Pada musim hujan, penyiraman difokuskan untuk membilas daun tanaman dari tanah yang menempel. Periode kritis kekurangan air terjadi saat pembentukan umbi.
  5. Penyiangan dilakukan 2–3 kali selama satu musim tanam, terutama pada umur 2 minggu setelah tanam.
  6. Perbaikan pinggir bedengan dilakukan bersamaan dengan waktu penyiangan.

Lahan Bekas Padi Sawah atau Bekas Tebu:

Pupuk Dasar:

  • Gunakan pupuk kandang sapi/kuda atau kotoran ayam sebagai sumber bahan organik. Sebanyak 15-20 ton/ha bahan organik ini bisa dicampurkan dengan tanah pada saat pengolahan lahan, biasanya 1-3 minggu sebelum tanam. Selain menyediakan nutrisi, bahan organik juga meningkatkan struktur tanah dan retensi air.

Pupuk Susulan:

  • Untuk pupuk susulan, Anda dapat menggunakan pupuk kandang atau kompos sebagai alternatif yang ramah lingkungan. Berikan sekitar 5-10 ton/ha pada umur 10-15 hari setelah tanam dan sekitar 1 bulan setelah tanam. Ini akan memberikan nutrisi tambahan selama pertumbuhan tanaman.

Lahan Tegalan/Lahan Kering:

Pupuk Dasar:

  • Sama seperti pada lahan bekas padi sawah atau bekas tebu, gunakan pupuk kandang sapi/kuda atau kotoran ayam sebagai sumber bahan organik. Campurkan 15-20 ton/ha dengan tanah pada saat pengolahan lahan, sekitar 1-3 minggu sebelum tanam.

Pemupukan Susulan:

  • Untuk pupuk susulan, Anda dapat menggunakan pupuk kandang atau kompos. Berikan sekitar 5-10 ton/ha pada umur 10-15 hari setelah tanam dan sekitar 1 bulan setelah tanam. Pemberian pupuk ini secara merata di sekitar tanaman akan membantu pertumbuhannya.

Penggunaan bahan organik dalam pemupukan tidak hanya memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, tetapi juga meningkatkan keberlanjutan pertanian Anda. Bahan organik memperbaiki struktur tanah, meningkatkan ketersediaan air, dan mengurangi risiko pencemaran lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Dengan begitu, tanaman bawang merah Anda akan tumbuh lebih sehat dan lebih ramah lingkungan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Selama pertumbuhan bawang merah, sangat diutamakan untuk mengadopsi metode yang ramah lingkungan dalam mengendalikan hama dan penyakit. Hal ini akan menjaga kualitas tanaman Anda dan mendukung keberlanjutan lingkungan sekitar. Berikut beberapa metode yang dapat Anda terapkan:

  • Ulat Daun Bawang: Untuk mengendalikan ulat daun bawang secara organik, Anda dapat memanfaatkan metode rotasi tanaman. Ini berarti Anda menukar lokasi tanaman bawang merah dengan tanaman lain setiap musim tanam. Hal ini dapat mengganggu siklus hidup ulat dan mengurangi serangan. Selain itu, penggunaan larutan sabun insektisida organik juga bisa membantu.
  • Ulat Tanah: Mengumpulkan ulat tanah secara manual tetap menjadi metode yang ramah lingkungan. Pastikan Anda melakukan pengumpulan pada sore atau senja hari di antara pertanaman. Selain itu, menjaga kebersihan area pertanaman dengan rajin membersihkan gulma juga dapat membantu mengurangi populasi ulat tanah.
  • Trips: Mengatur waktu tanam yang tepat masih menjadi metode terbaik dalam mengendalikan trips secara organik. Trips biasanya lebih aktif pada musim kemarau, jadi jika memungkinkan, pilih waktu tanam yang sesuai dengan musim hujan. Jika serangan trips terjadi, pertimbangkan untuk menggunakan pengendalian hayati dengan memperkenalkan musuh alami trips ke lahan Anda.
  • Penyakit Bercak Ungu atau Trotol: Pengendalian penyakit ini secara organik dapat melibatkan penggunaan fungisida organik yang lebih aman bagi lingkungan. Penyemprotan dengan larutan air dan larutan baking soda atau minyak neem bisa membantu mengurangi penyebaran penyakit ini. Selain itu, mempraktikkan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan lahan juga bisa menjadi langkah preventif.

Panen dan Pengolahan Hasil

Panen bawang merah dilakukan ketika tanaman sudah matang. Beberapa tanda tanaman siap panen adalah:

  • Sebagian besar daun tanaman sudah rebah.
  • Pangkal daun sudah lemas jika dipegang.
  • Daun (70-80%) berwarna kuning pucat.
  • Umbi sudah terbentuk dengan penuh dan kompak.
  • Sebagian umbi sudah terlihat di permukaan tanah.
  • Umbi berwarna merah tua atau merah keunguan serta berbau khas.

Proses panen bawang merah dapat dilakukan dengan mencabut tanaman secara hati-hati, menggali umbi, dan membersihkannya dari tanah. Setelah panen, umbi bawang merah perlu dijemur di bawah sinar matahari selama 7-14 hari dengan melakukan pembalikan setiap 2-3 hari saat susut bobot umbi mencapai 25-40% dengan kadar air sekitar 80-84%. Setelah proses pengeringan selesai, bawang merah siap dikemas dalam karung atau jala dengan kapasitas antara 50-100 kg.

FAQ (Pertanyaan Umum)

  1. Kapan waktu terbaik untuk menanam bawang merah? Waktu terbaik untuk menanam bawang merah biasanya disesuaikan dengan datangnya musim hujan atau ketersediaan air yang cukup. Pastikan tanah sudah siap sebelum masa tanam.
  2. Berapa lama bawang merah bisa dipanen setelah ditanam? Bawang merah biasanya bisa dipanen dalam waktu 3-4 bulan setelah ditanam.
  3. Bagaimana cara menyimpan bawang merah setelah panen? Bawang merah yang telah dipanen dapat disimpan dalam ikatan yang digantungkan pada rak-rak bambu. Pastikan suhu penyimpanan berkisar antara 30-33°C dengan kelembaban nisbi 65-70%.
  4. Apa yang harus dilakukan jika tanaman bawang merah tampak layu? Jika tanaman bawang merah tampak layu, periksa penyiraman dan pastikan tanaman mendapatkan cukup air. Selain itu, periksa apakah ada tanda-tanda serangan hama atau penyakit yang perlu segera ditangani.
  5. Bagaimana cara mencegah serangan hama dan penyakit pada bawang merah secara alami? Untuk mencegah serangan hama dan penyakit secara alami, Anda dapat menggunakan metode rotasi tanaman, tanaman pelindung, atau penggunaan pupuk organik. Pastikan juga menjaga kebersihan area pertanaman dan memonitor tanaman secara berkala.
  6. Apakah bawang merah bisa tumbuh di pot? Ya, bawang merah bisa ditanam di pot asalkan pot memiliki kedalaman yang cukup untuk pertumbuhan umbi. Pastikan pot memiliki lubang drainase yang baik dan pilih varietas bawang merah yang cocok untuk penanaman di pot.
  7. Bagaimana cara memperbanyak bibit bawang merah? Bibit bawang merah dapat diperbanyak dengan cara membagi umbi yang telah tumbuh atau menggunakan biji bawang. Proses perbanyakan bibit ini perlu dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan pertumbuhan yang sehat.
  8. Bagaimana caranya agar bawang merah tidak cepat busuk? Untuk mencegah bawang merah cepat busuk, pastikan umbi disimpan di tempat yang kering dengan sirkulasi udara yang baik. Hindari penyimpanan di tempat terlalu lembap atau basah.
  9. Berapa lama bawang merah bertahan di suhu ruang? Bawang merah dapat bertahan cukup lama di suhu ruang, biasanya sekitar 2-3 bulan atau lebih, tergantung kondisi penyimpanan. Pastikan bawang merah disimpan di tempat yang sejuk dan kering untuk memperpanjang umurnya.

Dengan panduan lengkap ini, semoga Anda berhasil menanam bawang merah di rumah dengan sukses. Selamat mencoba, dan selamat menikmati bawang merah hasil tanaman sendiri yang segar dan sehat!

 

Sumber refrensi : link

Untuk informasi lebih lanjut seputar urban farming, panduan bertanam, dan tips perawatan tanaman, bergabunglah dengan komunitas "Taman Tanduria" di Grup Telegram kami.

Gabung di Taman Tanduria

Silakan instal aplikasi Telegram di perangkat Anda untuk mendapatkan update terkini seputar dunia berkebun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button