Panduan Bertanam

Memiliki Banyak Manfaat Kesehatan, Inilah Cara Menanam Kunyit Agar Cepat Tumbuh!

Kunyit (Curcuma Ionga) adalah salah satu tanaman herbal yang populer di Indonesia. Selain digunakan sebagai bumbu dapur, kunyit juga memiliki banyak manfaat kesehatan yang telah terbukti secara ilmiah karena kandungan kurkumin di dalamnya yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan. Maka tidak heran, jika semakin banyak orang yang tertarik untuk menanam kunyit di pekarangan rumah mereka. Namun, menanam kunyit tidak semudah yang dibayangkan. 

Kunyit, juga dikenal sebagai turmeric, Kunyit tumbuh bercabang setinggi 40-100 cm. Belalai adalah batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang yang berwarna kuning kehijauan dan terdiri dari pelepah daun (agak empuk). Daunnya sederhana, lonjong (lanset) panjang 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm, dan memiliki tulang berbulu hijau pucat. Bunga berbulu bersisik ganda tumbuh dari puncak pseudobulb, panjang 10-15 cm dengan tajuk sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kuning muda. Ujung dan pangkal daun runcing, pinggirnya rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga-cokelat, daging buah jingga-merah hingga kekuningan. 

Kunyit sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, seperti radang sendi, maag, dan kanker. Selain itu, kunyit juga dapat digunakan sebagai bahan kosmetik untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat serta bintik hitam.

Tahap Pertumbuhan Kunyit

Tanaman kunyit memerlukan perawatan yang teratur selama beberapa tahap pertumbuhan. Berikut adalah tahapan yang perlu diperhatikan dalam menanam kunyit:

Penyemaian Tanaman Kunyit

Penyemaian kunyit dilakukan dengan menanam biji atau bibit kunyit pada pot tanaman yang berisi media tanam ya! Pastikan pot yang digunakan memiliki lubang drainase agar air dapat mengalir dengan baik. Setelah biji atau bibit kunyit ditanam, letakkan pot di tempat yang terkena sinar matahari langsung.

Perlu diperhatikan bahwa ketika Tandurian di rumah menanam kunyit dengan bibit atau rimpang, jumlah rimpang yang digunakan untuk penyemaian bisa Tandurian sesuaikan dengan jumlah pot atau polybag yang Tandurian miliki di rumah ya! Karena, ketika menanam rimpang kunyit masing-masing bibit hanya bisa mengisi satu pot saja.

Pemindahan Tanaman Kunyit

Setelah bibit rimpang kunyit tumbuh tunas baru sekitar 4-6 cm, pindahkan bibit rimpang kunyit ke dalam pot yang lebih besar. Letakkan bibit di tengah pot dan tutupi dengan media tanam. Setelah itu, letakkan pot kembali di tempat yang terkena sinar matahari langsung.

Pemangkasan Rimpang Kunyit

Pemangkasan kunyit dilakukan ketika tanaman telah tumbuh hingga 10-15 cm. Pemangkasan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan cabang baru dan membuat tanaman menjadi lebih berbentuk. Pastikan pemangkasan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar kunyit.

Penyerbukan Rimpang Kunyit

Kunyit termasuk tanaman self-pollinating, artinya tanaman dapat menyerbuk sendiri. Namun, untuk memaksimalkan hasil panen, Tandurian di rumah bisa membantu penyerbukan tanaman kunyit dengan cara menggosokkan tangkai bunga kunyit ke bagian bunga lainnya menggunakan kuas kecil atau kapas.

Pembesaran Buah Kunyit

Setelah penyerbukan berhasil dilakukan, tanaman kunyit akan mulai membentuk buah. Pastikan tanaman tetap terjaga kelembabannya dengan rajin melakukan penyiraman dan pemupukan agar tanaman kunyit Tandurian di rumah besar dan sehat.

Yang terakhir, tanaman kunyit siap dipanen setelah berumur 7 sampai 8 bulan. Biasanya tanaman ini akan mirip fisiknya dengan kencur, yaitu daun tanamannya yang berwarna hijau lalu menjadi kuning dan layu. Gunakan cangkul atau garpu untuk membongkar tanah ketika akan mengambil tanaman kunyit. Setelah itu, pilah dan cuci kunyit dari tanah, lalu keringkan dengan menjemur kunyit selama 4 jam sekali dalam 3 hari.

Alat dan Bahan Bertanam Kunyit

Agar hasil panen kunyit maksimal, perhatikan alat dan bahan yang digunakan dalam menanam kunyit. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Tips Memilih Bibit

Tandurian di rumah bisa menanam kunyit dari benih atau bibit. Namun, untuk mempercepat waktu panen, sebaiknya gunakan bibit kunyit yang sudah berumur 3-4 bulan. Jika Tandurian memilih bibit kunyit, sebaiknya pilih kunyit apik yaitu kunyit yang berumur sekitar 8 bulan atau mengambil rimpang kunyit tua. Karena semakin tua kunyit, semakin bagus benih dan kecambahnya nanti. Tak hanya itu, rimpang kunyit yang lebih tua lebih unggul dalam hal pertumbuhan yang lebih cepat. 

Tips Memilih Benih

Jika Tandurian di rumah memilih menanam kunyit dari benih, pastikan untuk memperhatikan kualitas benih yang akan dibeli. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih benih yang baik:

  • Pilihlah benih yang tidak cacat dan tampak sehat.
  • Pilih benih yang ukurannya seragam dan sesuai dengan jenisnya.
  • Periksa tanggal kadaluarsa pada kemasan benih untuk memastikan bahwa benih masih segar.
  • Pastikan untuk membeli benih dari toko yang terpercaya atau langsung dari produsennya.
  • Perhatikan juga kecocokan jenis benih dengan kondisi lingkungan tempat yang akan dijadikan lahan menanamnya.

Komposisi Media Tanam

Media tanam yang baik harus memiliki komposisi yang tepat agar tanaman bisa tumbuh optimal. Media tanam yang baik harus memiliki sifat seperti mudah menyerap air dan udara, serta memiliki kandungan unsur hara yang cukup. Beberapa bahan yang biasa digunakan sebagai media tanam antara lain tanah, humus, sekam padi, pasir, dan arang. Komposisi ideal untuk media tanam adalah 1/3 tanah, 1/3 humus, dan 1/3 sekam atau pasir. Namun, komposisi media tanam bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis tanaman yang akan ditanam. Lebih praktisnya, Tandurian bisa menggunakan media tanam siap pakai yang tersedia di rumah atau bisa membeli di toko Tanduria, ya!

Tips Memilih Pot/Wadah

Pemilihan pot atau polybag yang tepat juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Beberapa tips dalam memilih pot atau wadah antara lain:

  • Pilih pot atau polybag yang ukurannya besar, sekitar diameter 20 cm dan tinggi pot 40 cm agar umbinya dapat membesar di dalam tanah dengan bebeas.
  • Pastikan pot atau polybag memiliki lubang pembuangan air yang cukup untuk memastikan sirkulasi air yang baik.
  • Pilih pot atau polybag yang terbuat dari bahan yang tahan lama dan mudah dibersihkan.

Perawatan

Setelah bibit ditanam, tanaman perlu dirawat agar bisa tumbuh optimal. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan antara lain:

Penyiraman

Penyiraman yang cukup adalah salah satu faktor penting dalam perawatan tanaman. Tanaman perlu disiram air secara teratur, terutama pada musim kemarau. Namun, jangan terlalu banyak memberi air karena bisa membuat akar tanaman membusuk. Sebaiknya penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore. Tujuannya agar media tanam tetap lembab. Tandurian juga harus disiram pada sore hari.

Pemupukan

Pemupukan bisa dilakukan dengan memberikan pupuk organik secara teratur. Untuk pemupukan sebaiknya hanya menggunakan pupuk organik atau pupuk organik, hindari pupuk kimia. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan risiko berbahaya yang terkait dengan penggunaan pupuk kimia. Apalagi jika tujuan menanam kunyit itu sendiri adalah untuk dijadikan obat tradisional. Pastikan tumbuh dengan bantuan pupuk alami. 

Untuk memaksimalkan pertumbuhan bibit bawang putihmu, kamu bisa menggunakan Root Master dari Tanduria untuk memperkuat pondasi utama tanaman kunyitmu agar ketika panen bawangnya bisa tumbuh besar dan sehat. Tandurian di rumah bisa melakukan pemupukan sebulan sekali saja ya! 

Pengendalian Hama

Sama halnya dengan tanaman lain, tanaman kunyit ini tidak bisa bebas dari serangan hama dan penyakit yang akan menyebabkan tanaman kunyit bisa rusak ataupun mati. Karena hal itu, diharapkan Tandurian dapat mengenal hama dan penyakit agar dapat mencegah dan dapat mengendalikannya sehingga tanaman kunyit yang akan dipanen akan tumbuh dengan kualitas yang sangat baik. Berikut adalah hama dan penyakit yang umum pada tanaman kunyit serta cara mengatasinya:

1. Ulat Penggerek (Dichcrosis Puntifera)

Tanda adanya hama jenis ini sedang menyerang tanaman biasanya adalah perubahan akar tunas daun yang menjadi layu. Jika tidak segera dibasmi, tunas yang menjadi layu tadi akan mengering lalu membusuk.

cara mengendalikannya:

Lakukan pembersihan tanah secara teratur untuk menjaga tanah tandus dari serangan. Jika serangan tidak dapat dicegah, petani dapat mengatasinya dengan penyemprotan insektisida Furadan G-3 secara rutin atau memilih bibit kunyit yang tahan terhadap serangan hama. 

2. Layu Bakteri Ralstonia (Solanacearum E.F Smith)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini dapat dilihat pada daun tua yang menguning dan menggulung jauh sebelum panen. Jika dibiarkan, semua daun, termasuk yang masih muda, akan mengikuti proses menguning dan layu hingga semua daun mati. 

cara mengendalikannya:

Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan memperbaiki drainase tanah atau penanaman bibit tahan penyakit. Selama ini, untuk menghindari penyebaran, cabut tanaman yang terinfeksi dan musnahkan jauh dari area penanaman. 

3. Busuk Akar Rimpang

Busuk akar ini disebabkan oleh bakteri Sclerotikum rolfsii Sacc. Gejalanya dapat dilihat pada kulit akar yang keriput dan pucuk muda yang busuk, kering dan berwarna coklat tua. Jika dibiarkan, akar akan membusuk dan dapat menyebabkan kematian tanaman. 

Cara mengendalikannya:

Ini dapat dikendalikan dengan memperbaiki drainase tanah dan menanam benih yang tahan penyakit, atau dengan menyemprot tanaman yang terinfeksi dengan fungisida. 

4. Karat Daun

Penyakit ini disebabkan oleh Puccinia sp. Gejala yang terjadi akibat serangan dapat dilihat pada daun terdapat bercak bulat berwarna coklat tua yang dikelilingi oleh jaringan berwarna kuning kecokelatan. Jika dibiarkan, konsekuensinya dapat menyebabkan kematian pohon dan gagal panen selama serangan besar. 

Cara Mengendalikannya:

Untuk mengendalikan serangan dapat dilakukan dengan mengatur kelembaban media tanam.  

5. Bercak Daun

Penyakit bercak daun disebabkan oleh cendawan colletotrichun capsici. Gejala dapat diamati dengan bintik-bintik berukuran mulai dari 4 hingga 5 cm pada daun. Tanda tanamankunyit Tandurian mengalami gejala tersebut antara lain tepi bercak bergerigi dan dikelilingi garis kuning dengan bagian tengah kering, ditambah lagi muncul bercak hitam yang akan terlihat seperti cincin, dan jika dibiarkan akan menyebabkan kematian daun.

Cara Mengendalikannya:

Pengendaliannya dapat dilakukan dengan penyemaian dari tanaman induk yang sehat, atau dengan menggunakan fungisida atau larutan kapur bordo selama 4-7 hari hingga tanaman terlihat. 

FAQ Terkait Cara Menanam Kunyit

1. Berapa lama masa panen kunyit?

Masa panen kunyit biasanya berlangsung selama 8-12 bulan, namun bisa lebih lama tergantung pada jenis kunyit dan kondisi lingkungannya.

2. Apakah kunyit mudah ditanam?

Ya, kunyit termasuk tanaman yang mudah ditanam. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, namun tanah yang gembur dan subur akan menghasilkan kunyit yang lebih berkualitas.

3. Apa saja cara untuk merawat tanaman kunyit?

Tanaman kunyit perlu dirawat dengan baik agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan kunyit yang berkualitas. Perawatan yang diperlukan untuk tanaman kunyit antara lain adalah Penyiraman, Pemupukan, dan Pengendalian hama dan penyakit.

4. Kapan waktu yang tepat untuk menanam kunyit?

Waktu yang tepat untuk menanam kunyit adalah pada awal musim kemarau atau pada akhir musim hujan.

5. Berapa kali tanaman kunyit disiram?

Tanaman kunyit perlu disiram secara rutin, terutama pada saat musim kemarau. Tanaman kunyit yang ditanam di dataran rendah perlu disiram setiap hari, sedangkan tanaman kunyit yang ditanam di dataran tinggi cukup disiram setiap 2-3 hari sekali.

Resep Makanan (Tanduria Pick)

Sinom Kunyit

Cara Menanam Kunyit

Bahan-bahan:

  • 2 lembar daun jeruk purut
  • 2 batang serai, memarkan
  • 2 cm lengkuas, memarkan
  • 2 lembar daun salam
  • 1 liter air
  • 2 sdm gula merah, sisir halus
  • 1 sdt garam
  • 2 buah jeruk nipis, ambil airnya
  • 1 sdm air asam jawa
  • 1 sdm kunyit, parut halus
  • Es batu secukupnya

Cara membuat:

  • Rebus air dalam panci bersama dengan daun jeruk purut, serai, lengkuas, dan daun salam. Biarkan mendidih selama beberapa menit untuk mengeluarkan aroma bumbu.
  • Setelah mendidih, tambahkan gula merah, garam, air jeruk nipis, air asam jawa, dan kunyit parut. Aduk rata dan masak sebentar hingga bumbu larut.
  • Angkat panci dari kompor, saring sinom kunyit ke dalam wadah yang lebih besar, buang bumbu-bumbu yang sudah disaring.
  • Tambahkan es batu ke dalam sinom kunyit untuk memberikan sensasi segar. Aduk rata.
  • Sinom kunyit siap disajikan dalam gelas atau mangkuk. Nikmati sensasi kelezatan sinom kunyit yang segar 

Selamat menikmati sinom kunyit yang sederhana dan menyegarkan!

Untuk informasi lebih lanjut seputar urban farming, panduan bertanam, dan tips perawatan tanaman, bergabunglah dengan komunitas "Taman Tanduria" di Grup Telegram kami.

Gabung di Taman Tanduria

Silakan instal aplikasi Telegram di perangkat Anda untuk mendapatkan update terkini seputar dunia berkebun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button