Urban Farming

Urban Farming: Konsep Baru Pertanian Untuk Kota yang Lebih Sehat dan Berdaya

Di zaman sekarang, ada beberapa stigma masyarakat yang beranggapan bahwa berkebun merupakan suatu hal yang kuno. Tetapi hal ini berbeda dengan konsep urban farming, karena nggak jarang masyarakat di kota malah mempraktikkan hal ini di rumah mereka.

Urban Farming
Urban Farming

Lalu, apa sih urban farming itu? Apa urban farming memiliki manfaat untuk lingkungan dan yang lain? Artikel ini bisa menjawab pertanyaanmu!

Sejarah Urban Farming, Kamu Sudah Tau?

Urban farming sudah ditemukan pada zaman Mesir Kuno, yang dikenal dengan konsep kebun individu (allotment garden) yang dibangun di Jerman. Kemudian, pada masa Perang Dunia I dan II di Kanada, Amerika Serikat, dan Inggris, terbentuklah Kebun Victoria untuk mengurangi produksi pangan saat perang berlangsung. 

Urban Farming
Urban Farming

Dari sejarah urban farming tersebut, dapat disimpulkan bahwa urban farming merupakan upaya untuk menjaga kelestarian tanaman dan ketahanan pangan di suatu negara. 

Bagaimana dengan Indonesia? Urban farming di Indonesia muncul pada tahun 2011 akhir yang dipelopori oleh Ridwan Kamil dengan membuat Komunitas Indonesia Berkebun. Komunitas ini pertama kali berdiri di Kota Bandung dan telah berhasil berkembang dan menyebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

Urban Farming sebagai Hobi di Kala Pandemi

Nah, ada satu fakta menarik lain yang harus Tandurian tau tentang pembahasan kita kali ini, yaitu urban farming sebagai hobi saat pandemi Covid-19. Perlu Tandurian ketahui, bahwa saat pandemi, masyarakat banyak menghabiskan waktunya di rumah untuk melakukan berbagai macam kegiatan.

Beberapa masyarakat diketahui banyak yang mengalami stres karena tidak bisa beraktifitas seperti biasanya, tetapi masyarakat bisa mengelola stres dengan kegiatan bermanfaat dan menghasilkan sesuatu, yaitu berkebun di rumah. 

Seperti yang dikutip dari jurnal Payung Negeri yang ditulis oleh Afrah, Alodia, dan Sitompul (2021) kegiatan urban farming dijadikan sebagai sarana coping stress maupun untuk mengisi waktu luang.

Ternyata urban farming nggak hanya menghemat uang karena bisa bertanam sayur atau buah di rumah, namun juga bisa menjadi saran penyalur stress untuk masyarakat! Keren banget kan?

Pengertian Urban Farming

Konsep urban farming atau pertanian perkotaan biasanya banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai solusi dari semakin sedikit dan berkurangnya lahan terbuka hijau. Dari konsep pertanian ini, masyarakat dapat memanfaatkan lahan yang sedikit dan terbatas menjadi lebih hijau dan juga produktif.

Urban farming adalah istilah yang merujuk pada kegiatan bercocok tanam ataupun budidaya secara mandiri di wilayah perkotaan. Kegiatan ini biasanya memanfaatkan lahan yang terbatas, seperti pekarangan rumah, balkon, atau rooftop.

Hasil dari kegiatan urban farming ini dapat dikonsumsi untuk keluarga serta dijual dalam bentuk mentah maupun olahan.

Jenis-jenis Urban Farming

Tandurian harus tau kalau bertani dengan konsep ini dapat dimulai di mana saja, loh! Urban farming dapat dilakukan di pekarangan, balkon, atap rumah, di lahan kosong hingga di area perkantoran.

Jika Tandurian melakukan urban farming di lahan yang luas, maka kamu dapat menerapkan teknik bercocok tanam tradisional seperti pertanian berbaris atau petak. Sebaliknya, jika Tandurian melakukannya di lahan yang sempit, maka dapat menerapkan teknik seperti vertikultur, akuaponik, atau hidroponik.

Teknik yang digunakan juga perlu menyesuaikan jenis urban farming yang dapat dikategorikan berdasarkan tempat melakukan penanaman. Nah agar lebih mudah, yuk ketahui jenis-jenis urban farming dapat kamu terapkan!

Backyard Garden

Jenis ini memanfaatkan lahan pekarangan di belakang rumah yang masih tersisa. Kamu dapat mendesain kebun sesukamu. Kamu bisa menggunakan raised bed untuk menghemat penggunaan pot dan polybag. Agar lebih cantik, kamu juga bisa menambahkan rumah kaca.

Backyard Garden Sebagai Salah Satu Contoh Urban Farming
Backyard Garden Sebagai Salah Satu Contoh Urban Farming

Ketika membutuhkan bahan makanan maupun rempah, kamu dapat mengambilnya dengan mudah di pekarangan rumah.

Rooftop Garden

Seperti namanya, kegiatan ini memanfaatkan atap untuk berkebun. Atap dirancang menjadi taman agar memudahkan dalam menanam sayur, buah-buahan, atau tanaman herbal.

Rooftop Garden 2 Dfb923Cf1D64099E1E963792Db81F17E 800X420 | Urban Farming: Pertanian Kota Untuk Ketahanan Pangan

Jenis ini bermanfaat untuk menurunkan suhu ruangan di bawahnya. Tanaman tersebut mampu menyerap dan menghilangkan hawa panas.

Green Walls

Green walls memanfaatkan dinding sebagai media tanam untuk menanam jenis tanaman tertentu, salah satunya jenis tanaman rambat.

Jv Sede Stuttgart 1000X500 1 | Urban Farming: Pertanian Kota Untuk Ketahanan Pangan

Tentu saja jenis ini tidak membutuhkan banyak ruang, jenis ini juga dapat membuat udara bersih dan ruangan terasa lebih sejuk.

Kebun Vertikal

Kebun vertikal (vertical garden) sebenarnya hampir sama dengan Green Walls, namun perbedaannya pada jenis tanamannya. Jenis tanaman pada kebun vertikal, yakni sayuran, buah-buahan, bunga, atau tanaman hias.

Konsep Vertical Garden | Urban Farming: Pertanian Kota Untuk Ketahanan Pangan

Jenis berkebun dengan cara ini biasanya tidak membutuhkan lahan yang luas, hanya perlu memanfaatkan dinding yang dapat ditanam secara vertikal.

Akuaponik 

Dengan menerapkan sistem pengairan yang lebih modern, akuaponik merupakan teknik yang efektif untuk memanfaatkan lahan yang tersedia. Jenis berkebun dengan cara ini biasanya digunakan karena adanya peternakan kolam ikan.

6299D8Dc76Cc8 | Urban Farming: Pertanian Kota Untuk Ketahanan Pangan

Tumbuhan pada akuaponik dapat tumbuh 3 kali lebih cepat dibanding pada media tanam tanah karena media air mengandung oksigen yang berlimpah.

Green House 

Membangun green house atau rumah kaca tentu saja membutuhkan lahan yang cukup luas. Namun seiring berkembangnya waktu, greenhouse diinovasikan dengan menggunakan lahan terbatas. 

Greenhouse | Urban Farming: Pertanian Kota Untuk Ketahanan Pangan

Greenhouse memiliki manfaat yakni, meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman, memperpanjang musim tanam, dan mengurangi penggunaan air dan energi.

Street Landscaping

Dengan memanfaatkan lahan di area umum, seperti jalan raya atau taman, jenis ini dapat memberikan kesan sejuk dan rindang.

Ijen | Urban Farming: Pertanian Kota Untuk Ketahanan Pangan

Street landscaping akan dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk mengelola ruang terbuka hijau. Kalau Tandurian masyarakat asli Kota Malang, Tandurian bisa menemui street landscaping di daerah Jalan Ijen. Di jalan tersebut, masyarakat masih bisa menikmati udara segar karena tamannya dikelola dengan baik dan terdapat beberapa tanaman cantik.

Forest Gardening

Artinya, memanfaatkan lahan hutan untuk membangun perkebunan bahan pangan. Jenis ini dirancang untuk menjaga ekosistem tumbuhan yang bermanfaat.

How To Start A Food Forest To Create The Ultimate Low Maintenance Garden Fb | Urban Farming: Pertanian Kota Untuk Ketahanan Pangan

Dengan kata lain, forest gardening merupakan suatu upaya reboisasi untuk mengurangi dampak pemanasan global di perkotaan.

Manfaat serta Keuntungan dari Urban Farming

Urban farming memberi keuntungan di berbagai aspek kehidupan, mulai dari diri sendiri, masyarakat, lingkungan hingga ekonomi. 

Kesehatan dan Ketahanan Pangan

Gaya hidup masyarakat yang serba cepat seringkali mengesampingkan nutrisi makanan yang dikonsumsi. Tidak sedikit masyarakat yang memilih makanan instan dan olahan yang lebih mudah untuk disiapkan dan lebih murah dibandingkan makanan sehat.

Urban farming bermanfaat dalam menghasilkan produk bahan pangan yang lebih bergizi untuk dikonsumsi. Urban farming juga lebih sehat karena kita mengetahui nutrisi yang kita berikan ketika berkebun, serta mengetahui proses dari awal hingga akhir sehingga kualitasnya terjaga. Dengan urban farming tidak perlu khawatir kehabisan suplai bahan makanan ketika harganya meroket, karena kamu selalu bisa bertanam sendiri.

Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat bisa memaksimalkan potensi lahan yang terbatas dengan urban farming untuk dijadikan sumber penghasilan. Kamu bisa menjual hasil kebunmu ke pasar maupun mengolahnya terlebih dahulu dan dijual dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Misalnya dengan menjual salad buah, sayur rumahan, dan lainnya.

Lebih lanjut, dari kegiatan ekonomi ini, Tandurian dapat membuka lapangan pekerjaan dan memberdayakan masyarakat. Misalnya masyarakat non produktif seperti ibu rumah tangga dan lansia. Tentunya kegiatan berkebun dapat menjadi perekat lingkungan di rumahmu!

Kelestarian Lingkungan 

Tentunya jika kita memanfaatkan lahan kosong sebagai urban farming, kita akan mendapatkan area yang lebih sejuk, rindang, dan nyaman. Dengan menanam kita juga mengurangi polusi udara dan menghasilkan udara bersih bagi lingkungan. Jika kamu memilih urban farming dengan lahan yang cukup besar seperti backyard garden, street landscaping, atau forest gardening, kamu juga berperan dalam menambah area resapan air yang sangat diperlukan di perkotaan.

 

Nah, itu tadi artikel dari kami soal urban farming. Nggak hanya memanfaatkan lahan kecil dan kosong di rumahmu, tapi kamu juga membantu lingkungan menjadi lebih hijau dan sejuk. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan hasil panen urban farming untuk dimasak dengan keluarga, bahkan membuka usaha dan lapangan pekerjaan. Banyak sekali ya manfaat urban farming, nggak heran banyak masyarakat yang mencoba.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kamu dan jangan lupa untuk menanam mulai sekarang yaaa!

Untuk informasi lebih lanjut seputar urban farming, panduan bertanam, dan tips perawatan tanaman, bergabunglah dengan komunitas "Taman Tanduria" di Grup Telegram kami.

Gabung di Taman Tanduria

Silakan instal aplikasi Telegram di perangkat Anda untuk mendapatkan update terkini seputar dunia berkebun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button