Panduam Bertanam Tanaman Pir Eropa (Pir Common) , Cara penyemaian, perawatan, penanaman serta panen

Pir Eropa (Pir Common)

Daftar Isi

Cara Menanam Benih/Biji

  • Stratifikasi Biji/Benih Pir Eropa (Pir Common)
    • Ambil tisu/kapas dan lembabkan dengan air sprayer halus.
    • Air untuk melembabkan sebaiknya air kemasan atau air matang.
    • Ambil beberapa benih dan letakkan di atasnya.
    • Masukkan ke kantong plastik. gulung plastiknya. dan tutup rapat.
    • Letakkan kantong plastik di dalam kulkas (jangan di freezer).
    • Biarkan di dalam kulkas selama 3 bulan.
    • Periksalah setiap minggu. sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan.
    • Setelah 3 bulan ambil benih dan lakukan proses perendaman kemudian germinasi 1.
    • Jika sebelum 3 bulan ternyata ada benih yang sudah tumbuh calon akar (1 – 4 mm). maka khusus benih tsb dilakukan proses germinasi 2.
  • Merendam Benih Pir Eropa (Pir Common)
    • Rendam biji Pir Eropa (Pir Common) dengan air hangat (40 – 50 C) selama 48 jam.
    • Air untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang.
    • Saat akhir perendaman. jika ada biji yang masih mengapung. buanglah.
    • Ambil biji menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang).
    • Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.
    • Tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri).
  • Germinasi 1 – Biji Pir Eropa (Pir Common)
    • Siapkan tisu/kapas/kain/handuk kertas untuk wadah germinasi.
    • Lembabkan dengan menggunakan air sprayer halus.
    • Air untuk melembabkan sebaiknya air kemasan atau air matang.
    • Ambil beberapa benih dan letakkan di atasnya.
    • Tutup dengan tisu/kapas/kain/handuk kertas lainnya yang telah dilembabkan
    • Masukkan ke kantong plastik dan tutup rapat.
    • Letakkan kantong plastik di tempat terang (mendapat sinar matahari).
    • Periksalah setiap hari. sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan.
    • Biji Pir Eropa (Pir Common) berkecambah setelah 2 – 3 minggu.
    • Jika kecambahnya mencapai 0.7 – 2.5 cm. pindahkan ke media semai.
  • Germinasi 2 – Biji Pir Eropa (Pir Common) yang Bertunas
    • Siapkan tisu/kapas/kain/handuk kertas untuk wadah germinasi.
    • Lembabkan dengan menggunakan air sprayer halus.
    • Ambil biji bertunas dan letakkan di atas tisu/kapas/kain/handuk kertas.
    • Masukkan ke kantong plastik dan tidak perlu ditutup.
    • Letakkan kantong plastik di tempat terang (mendapat sinar matahari).
    • Jika kecambahnya mencapai 0.7 – 2.5 cm. pindahkan ke media semai.
  • Penyemaian Benih Pir Eropa (Pir Common)
    • Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan. tray. kaleng bekas. dsb).
    • Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
    • Sehari sebelum semai. isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
    • Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
    • Masukkan biji Pir Eropa (Pir Common) ke media semai dengan kedalaman 0.9 – 1.2 cm.
    • Artinya ketebalan tanah yang menutupi benih = 0.9 – 1.2 cm.
    • Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
    • Letakkan wadah persemaian di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
    • Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
    • Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
    • Persemaian diakhiri setelah memiliki 3 – 6 helai daun.
  • Penanaman Bibit Pir Eropa (Pir Common)
    • Siapkan wadah/tempat menanam (pot besar. drum. dsb)
    • Pot/drum harus diberi lubang di bagian bawahnya.
    • Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
    • Sehari sebelum tanam. isi pot/drum dengan media tanam hingga 3/4 nya.
    • Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
    • Setelah bibit Pir Eropa (Pir Common) memiliki 3 – 6 helai daun. pindahkan ke pot/drum.
    • Caranya: Buat lubang terlebih dulu di pot/drum.
    • Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
    • Masukkan ke lubang dengan posisi tegak. tambahkan tanah di sekitarnya.
    • Letakkan pot/drum di tempat terang namun aman dari hujan.
    • Setelah tumbuh daun baru. letakkan pot/drum di tempat terbuka.
    • Lakukan perawatan terhadap tanaman Pir Eropa (Pir Common)
  • Merawat Tanaman Pir Eropa (Pir Common)
    • Jika media tanam cenderung kering. siram 2 kali sehari. pagi dan sore.
    • Jika media tanam cenderung lembab. siram 1 kali sehari. pagi atau sore.
    • Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
    • Pasanglah ajir (penyangga) ketika sudah tumbuh sekitar 16 – 20 cm.
    • Jarak ajir dengan tanaman sekitar 4 – 8 cm.
    • Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
    • Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
    • Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
    • Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
    • Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).
  • Panen Pir Eropa (Pir Common)
    • Panen Pir Eropa (Pir Common) sudah dapat dilakukan 3 – 5 tahun.

    Penjelasan Cara Budidaya (Menanam)

    Stratifikasi Benih Pir Eropa (Pir Common)

    Benih/biji Pir Eropa (Pir Common) agar dapat bertunas / berkecambah secara optimal. perlu dilakukan stratifikasi benih yaitu diciptakan lingkungan benih sesuai dengan habitatnya (sesuai dengan lingkungan asal benih tersebut).

    Ambil beberapa tisu atau kapas atau handuk kertas. kemudian lembabkan tisu/kapas tsb menggunakan air sprayer halus. Cukup lembab saja. jangan sampai ada air menggenang agar biji/benih tidak berjamur atau busuk. Ukuran cukup lembabnya adalah tidak ada lagi air yang menetes meskipun tisu/kapas diayun-ayunkan.

    Air untuk melembabkan tisu/kapas/handuk kertas sebaiknya air kemasan atau air matang.

    Selanjutnya masukkan tisu/kapas tersebut ke dalam kantong plastik.

    Ambil benih/biji Pir Eropa (Pir Common) yang telah direndam dan ditiris. kemudian letakkan benih di atas tisu/kapas dengan jarak yang rapi.

    Gulung kantong plastiknya mulai dari bagian bawah agar sebagian besar udara di dalamnya keluar. Setelah digulung. selanjutnya langsung tutuplah kantong plastik tsb.

    Masukkan kantong plastik tersebut ke dalam kulkas (jangan di freezer) selama 3 bulan. untuk stratifikasi.

    Suhu ideal yang dibutuhkan sebenarnya antara 1-5 C. sehingga bila memungkinkan letakkan di lokasi yang memiliki suhu 1-10 C atau mendekati suhu 10 C. Biasanya suhu itu dapat dicapai pada rak “crisper” di lemari es.

    Periksalah setiap minggu dan sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan.
    Agar dapat memeriksa dengan teliti. caranya ambil kantong plastiknya dari dalam kulkas. kemudian periksalah dengan teliti. Jika baik-baik saja. maka masukkan kembali kantong plastik tsb ke dalam kulkas.

    Jika terjadi kondensasi atau muncul embun (butiran air). maka angkat kantong plastik dan ketuk secara perlahan untuk menjatuhkan butir-butir airnya. Selanjutnya masukkan kembali kantong plastik tsb ke dalam kulkas dengan posisi dibaringkan pada sisi sebaliknya sehingga benih yang basah bisa mengering.
    Jika tisu/kapasnya mengering. tambahkan satu atau dua tetes air.
    Jika muncul jamur atau bintik-bintik hitam pada suatu benih. cabut benih tersebut dan bersihkan jika memungkinkan. Namun jika sulit dibersihkan. maka buanglah biji tersebut.
    Jika ternyata seluruh biji di dalam kantong terserang jamur. tambahkan sedikit fungisida.

    Setelah 3 bulan. keluarkan benih dari kulkas dan lakukan proses perendaman. kemudian dilanjutkan proses germinasi.

    Namun. jika ada satu atau beberapa benih/biji Pir Eropa (Pir Common) ternyata sudah tumbuh calon akar (1 – 4 mm) sebelum 3 bulan. maka keluarkan benih bertunas tsb dari kulkas. dan langsung lakukan proses germinasi.

    Merendam Benih Pir Eropa (Pir Common)

    Rendam biji Pir Eropa (Pir Common) dengan air hangat (40 – 50 C) selama 48 jam dengan tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih sekaligus mempercepat berkecambah).
    Air yang digunakan untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang (air yang sudah direbus dan dapat diminum).

    Setelah selesai direndam selama 48 jam. selanjutnya ambil biji/benih menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang). lalu tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri. atau bisa juga diangin-anginkan (dihembuskan angin/kipas angin) agar cepat kering). setelah itu lakukan proses selanjutnya.

    Germinasi Biji Pir Eropa (Pir Common)

    Germinasi benih atau perkecambahan benih adalah proses membuat agar benihnya mengeluarkan tunas (berkecambah).

    Siapkan wadah germinasi (tempat untuk benih/biji Pir Eropa (Pir Common) bertunas/berkecambah) antara lain tisu atau kain atau handuk kertas atau kapas. dan kantong plastik yang bisa ditutup.

    Caranya: ambil wadah germinasi (tisu / kapas / kain / handuk kertas). kemudian lembabkan wadah germinasi tsb menggunakan air sprayer halus. Cukup lembab saja. jangan sampai ada air menggenang agar biji/benih tidak berjamur atau busuk.

    Air untuk melembabkan tisu/kapas/kain/handuk kertas sebaiknya air kemasan atau air matang.

  • Untuk benih Pir Eropa (Pir Common) yang belum bertunas :
    • Ambil benih Pir Eropa (Pir Common) yang telah distratifikasi. kemudian letakkan benih di atas wadah germinasi dengan jarak yang rapi. dan tutup dengan tisu / kapas / kain / handuk kertas lainnya yang sudah dilembabkan.
    • Selanjutnya masukkan tisu/kapas/kain/handuk kertas yang telah berisi biji Pir Eropa (Pir Common) ke dalam kantong plastik dan tutup rapat kantong plastik tsb.
  • Untuk benih Pir Eropa (Pir Common) yang sudah tumbuh calon akar (1 – 4 mm) :
    • Ambil benih yang sudah bertunas. kemudian letakkan di atas wadah germinasi dengan jarak yang rapi. dan biarkan terbuka (jangan ditutup lagi dengan tisu / kapas / kain / handuk kertas lainnya).
    • Selanjutnya masukkan tisu/kapas/kain/handuk kertas ke dalam kantong plastik dan plastiknya jangan ditutup.

    Jika menggunakan tisu. maka gunakan 2-3 tisu yang ditumpuk agar tidak terlalu tipis wadah germinasinya.

    Kemudian letakkan plastik di tempat terang yaitu tempat yang mendapat sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan. misalkan di dekat jendela kaca. atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.

    Periksalah setiap hari dan sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan.
    Jika tisu/kapas/kain/handuk kertasnya mengering. tambahkan satu atau dua tetes air.
    Jika muncul jamur atau bintik-bintik hitam pada suatu benih. cabut benih tersebut dan bersihkan jika memungkinkan. Namun jika sulit dibersihkan. maka buanglah biji tersebut.
    Jika ternyata seluruh biji di dalam terserang jamur. tambahkan sedikit fungisida.

    Benih/biji Pir Eropa (Pir Common) akan mengeluarkan tunasnya (berkecambah) setelah 2 – 3 minggu. Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Pir Eropa (Pir Common) untuk bertunas memang tidak seragam. karena bergantung dari kualitas masing-masing benih. serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb.

    Jika benih/biji Pir Eropa (Pir Common) sudah muncul kecambah/tunasnya sekitar 0.7 – 2.5 cm. maka pindahkan benih yang sudah bertunas tersebut ke media semai/tanam.

    Penyemaian Benih Pir Eropa (Pir Common)

    Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan. tray. polibag. pot. kaleng bekas. dsb.

    Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut. sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air).
    Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.

    Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

    Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

    Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran. sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya. barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

    Yang terpenting. pada saat bibit/benih bertunas Pir Eropa (Pir Common) dimasukkan ke media semai. media semainya harus “gembur (tidak padat dan keras)”. sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.

    Sehari sebelum menebar benih Pir Eropa (Pir Common). masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam. dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

    Kemudian masukkan benih/biji Pir Eropa (Pir Common) ke media tanam dengan kedalaman 0.9 – 1.2 cm (ketebalan tanah yang menutupi benih = 0.9 – 1.2 cm). Cara memasukkannya dengan membuat lubang terlebih dulu sedalam 0.9 – 1.2 cm + tebal benih. selanjutnya benih diletakkan di dalam lubang tsb. dan tutupi benihnya dengan media tanam (tanah) di sekitar benih tsb.

    Jika menggunakan tray khusus penyemaian. sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1 benih/biji Pir Eropa (Pir Common).

    Setelah itu. siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer).

    Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan. misalkan di dekat jendela kaca. atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.

    Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman. penjarangan bibit. serta pencegahan hama dan penyakit.

    Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya. sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray). dilakukan 1 – 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab. penyemprotan air cukup sekali sehari. bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.

    Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus. maka perhatikan bibit yang tumbuh. apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih). maka lakukan penjarangan. yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan.

    Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai.

    Pada umumnya. bila kelebihan penyiraman. maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian. maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya. bila kekurangan penyiraman. maka daun akan terlihat layu. kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu. berarti kurang penyiramannya. dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman.

    Setelah bibit Pir Eropa (Pir Common) tumbuh cukup besar (memiliki 3 – 6 helai daun). maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).

    Penanaman Bibit Pir Eropa (Pir Common)

    Jika tempat/wadah untuk menanam Pir Eropa (Pir Common) menggunakan pot besar/drum maka pot/drum harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah. sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar).

    Untuk mudahnya. sebelum diberi media tanam (tanah). masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam pot/drum. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase.

    Kemudian barulah isi pot/drum dengan media tanam hingga 75% – 85% bagian dari pot/drum (artinya jangan sampai penuh).

    Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1

    sumber:andrafarm.com

    Untuk informasi lebih lanjut seputar urban farming, panduan bertanam, dan tips perawatan tanaman, bergabunglah dengan komunitas "Taman Tanduria" di Grup Telegram kami.

    Gabung di Taman Tanduria

    Silakan instal aplikasi Telegram di perangkat Anda untuk mendapatkan update terkini seputar dunia berkebun.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Back to top button