Pir Eropa (Pir Common)Daftar Isi Cara Menanam Benih/Biji
Penjelasan Cara Budidaya (Menanam) Stratifikasi Benih Pir Eropa (Pir Common) Benih/biji Pir Eropa (Pir Common) agar dapat bertunas / berkecambah secara optimal. perlu dilakukan stratifikasi benih yaitu diciptakan lingkungan benih sesuai dengan habitatnya (sesuai dengan lingkungan asal benih tersebut). Ambil beberapa tisu atau kapas atau handuk kertas. kemudian lembabkan tisu/kapas tsb menggunakan air sprayer halus. Cukup lembab saja. jangan sampai ada air menggenang agar biji/benih tidak berjamur atau busuk. Ukuran cukup lembabnya adalah tidak ada lagi air yang menetes meskipun tisu/kapas diayun-ayunkan. Air untuk melembabkan tisu/kapas/handuk kertas sebaiknya air kemasan atau air matang. Selanjutnya masukkan tisu/kapas tersebut ke dalam kantong plastik. Ambil benih/biji Pir Eropa (Pir Common) yang telah direndam dan ditiris. kemudian letakkan benih di atas tisu/kapas dengan jarak yang rapi. Gulung kantong plastiknya mulai dari bagian bawah agar sebagian besar udara di dalamnya keluar. Setelah digulung. selanjutnya langsung tutuplah kantong plastik tsb. Masukkan kantong plastik tersebut ke dalam kulkas (jangan di freezer) selama 3 bulan. untuk stratifikasi. Suhu ideal yang dibutuhkan sebenarnya antara 1-5 C. sehingga bila memungkinkan letakkan di lokasi yang memiliki suhu 1-10 C atau mendekati suhu 10 C. Biasanya suhu itu dapat dicapai pada rak “crisper” di lemari es. Periksalah setiap minggu dan sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan. Jika terjadi kondensasi atau muncul embun (butiran air). maka angkat kantong plastik dan ketuk secara perlahan untuk menjatuhkan butir-butir airnya. Selanjutnya masukkan kembali kantong plastik tsb ke dalam kulkas dengan posisi dibaringkan pada sisi sebaliknya sehingga benih yang basah bisa mengering. Setelah 3 bulan. keluarkan benih dari kulkas dan lakukan proses perendaman. kemudian dilanjutkan proses germinasi. Namun. jika ada satu atau beberapa benih/biji Pir Eropa (Pir Common) ternyata sudah tumbuh calon akar (1 – 4 mm) sebelum 3 bulan. maka keluarkan benih bertunas tsb dari kulkas. dan langsung lakukan proses germinasi. Merendam Benih Pir Eropa (Pir Common) Rendam biji Pir Eropa (Pir Common) dengan air hangat (40 – 50 C) selama 48 jam dengan tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih sekaligus mempercepat berkecambah). Setelah selesai direndam selama 48 jam. selanjutnya ambil biji/benih menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang). lalu tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri. atau bisa juga diangin-anginkan (dihembuskan angin/kipas angin) agar cepat kering). setelah itu lakukan proses selanjutnya. Germinasi Biji Pir Eropa (Pir Common) Germinasi benih atau perkecambahan benih adalah proses membuat agar benihnya mengeluarkan tunas (berkecambah). Siapkan wadah germinasi (tempat untuk benih/biji Pir Eropa (Pir Common) bertunas/berkecambah) antara lain tisu atau kain atau handuk kertas atau kapas. dan kantong plastik yang bisa ditutup. Caranya: ambil wadah germinasi (tisu / kapas / kain / handuk kertas). kemudian lembabkan wadah germinasi tsb menggunakan air sprayer halus. Cukup lembab saja. jangan sampai ada air menggenang agar biji/benih tidak berjamur atau busuk. Air untuk melembabkan tisu/kapas/kain/handuk kertas sebaiknya air kemasan atau air matang.
Jika menggunakan tisu. maka gunakan 2-3 tisu yang ditumpuk agar tidak terlalu tipis wadah germinasinya. Kemudian letakkan plastik di tempat terang yaitu tempat yang mendapat sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan. misalkan di dekat jendela kaca. atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung. Periksalah setiap hari dan sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan. Benih/biji Pir Eropa (Pir Common) akan mengeluarkan tunasnya (berkecambah) setelah 2 – 3 minggu. Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Pir Eropa (Pir Common) untuk bertunas memang tidak seragam. karena bergantung dari kualitas masing-masing benih. serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb. Jika benih/biji Pir Eropa (Pir Common) sudah muncul kecambah/tunasnya sekitar 0.7 – 2.5 cm. maka pindahkan benih yang sudah bertunas tersebut ke media semai/tanam. Penyemaian Benih Pir Eropa (Pir Common) Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan. tray. polibag. pot. kaleng bekas. dsb. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut. sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air). Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1. Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut. Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran. sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya. barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan. Yang terpenting. pada saat bibit/benih bertunas Pir Eropa (Pir Common) dimasukkan ke media semai. media semainya harus “gembur (tidak padat dan keras)”. sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb. Sehari sebelum menebar benih Pir Eropa (Pir Common). masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam. dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat). Kemudian masukkan benih/biji Pir Eropa (Pir Common) ke media tanam dengan kedalaman 0.9 – 1.2 cm (ketebalan tanah yang menutupi benih = 0.9 – 1.2 cm). Cara memasukkannya dengan membuat lubang terlebih dulu sedalam 0.9 – 1.2 cm + tebal benih. selanjutnya benih diletakkan di dalam lubang tsb. dan tutupi benihnya dengan media tanam (tanah) di sekitar benih tsb. Jika menggunakan tray khusus penyemaian. sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1 benih/biji Pir Eropa (Pir Common). Setelah itu. siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer). Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan. misalkan di dekat jendela kaca. atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung. Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman. penjarangan bibit. serta pencegahan hama dan penyakit. Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya. sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray). dilakukan 1 – 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab. penyemprotan air cukup sekali sehari. bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman. Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus. maka perhatikan bibit yang tumbuh. apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih). maka lakukan penjarangan. yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan. Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai. Pada umumnya. bila kelebihan penyiraman. maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian. maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya. bila kekurangan penyiraman. maka daun akan terlihat layu. kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu. berarti kurang penyiramannya. dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman. Setelah bibit Pir Eropa (Pir Common) tumbuh cukup besar (memiliki 3 – 6 helai daun). maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan). Penanaman Bibit Pir Eropa (Pir Common) Jika tempat/wadah untuk menanam Pir Eropa (Pir Common) menggunakan pot besar/drum maka pot/drum harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah. sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar). Untuk mudahnya. sebelum diberi media tanam (tanah). masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam pot/drum. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase. Kemudian barulah isi pot/drum dengan media tanam hingga 75% – 85% bagian dari pot/drum (artinya jangan sampai penuh). Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 sumber:andrafarm.com |