Panduam Bertanam Tanaman Okra Hijau 1 , Cara penyemaian, perawatan, penanaman serta panen

Okra Hijau

Daftar Isi

Cara Menanam Benih/Biji

  • Merendam Benih Okra Hijau
    • Rendam biji Okra Hijau dengan air hangat (sekitar 40-50 C) selama 12 jam.
    • Air untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang.
    • Saat akhir perendaman. jika ada biji yang masih mengapung. buanglah.
    • Ambil biji menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang).
    • Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.
    • Tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri).
  • Penyemaian Benih Okra Hijau
    • Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan. tray. kaleng bekas. dsb).
    • Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
    • Sehari sebelum semai. isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
    • Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
    • Masukkan biji Okra Hijau ke media semai dengan kedalaman 0.5 – 0.6 cm.
    • Artinya ketebalan tanah yang menutupi benih = 0.5 – 0.6 cm.
    • Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
    • Tutup wadah semai dengan plastik bening yang diberi 4 – 8 lubang.
    • Letakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
    • Jika media kering. buka plastiknya. semprotkan air halus. tutup kembali.
    • Ketika benih mulai berkecambah. buka tutup plastiknya.
    • Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
    • Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
    • Benih mulai bertunas dalam waktu 9 – 21 hari.
    • Persemaian diakhiri setelah memiliki 4 – 7 helai daun.
  • Penanaman Bibit Okra Hijau
    • Siapkan wadah/tempat menanam (polybag. pot. kaleng bekas. dsb)
    • Polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya.
    • Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
    • Sehari sebelum tanam. isi polibag/pot dengan media tanam hingga 3/4 nya.
    • Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
    • Setelah bibit Okra Hijau memiliki 4 – 7 helai daun. pindahkan ke polibag/pot.
    • Caranya: Buat lubang terlebih dulu di polibag/pot.
    • Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
    • Masukkan ke lubang dengan posisi tegak. tambahkan tanah di sekitarnya.
    • Letakkan polibag/pot di tempat terang namun aman dari hujan.
    • Setelah tumbuh daun baru. letakkan polibag/pot di tempat terbuka.
    • Lakukan perawatan terhadap tanaman Okra Hijau
  • Merawat Tanaman Okra Hijau
    • Jika media tanam cenderung kering. siram 2 kali sehari. pagi dan sore.
    • Jika media tanam cenderung lembab. siram 1 kali sehari. pagi atau sore.
    • Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
    • Pasanglah ajir (penyangga) ketika sudah tumbuh sekitar 17 – 21 cm.
    • Jarak ajir dengan tanaman sekitar 5 – 9 cm.
    • Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
    • Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
    • Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
    • Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
    • Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).
  • Panen Okra Hijau
    • Panen Okra Hijau sudah dapat dilakukan 65 – 95 HST (Hari Setelah Tanam).

    Penjelasan Cara Budidaya (Menanam)

    Merendam Benih Okra Hijau

    Rendam biji Okra Hijau dengan air hangat (sekitar 40-50 C) selama 12 jam dengan tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih sekaligus mempercepat berkecambah).
    Air yang digunakan untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang (air yang sudah direbus dan dapat diminum).

    Setelah selesai direndam selama 12 jam. selanjutnya ambil biji/benih menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang). lalu tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri. atau bisa juga diangin-anginkan (dihembuskan angin/kipas angin) agar cepat kering). setelah itu lakukan proses selanjutnya.

    Penyemaian Benih Okra Hijau

    Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan. tray. polibag. pot. kaleng bekas. dsb.

    Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut. sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air).
    Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.

    Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

    Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

    Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran. sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya. barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

    Yang terpenting. pada saat benih/biji Okra Hijau dimasukkan ke media semai. media semainya harus “gembur (tidak padat dan keras)”. sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.

    Sehari sebelum menebar benih Okra Hijau. masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam. dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

    Kemudian masukkan benih/biji Okra Hijau ke media tanam dengan kedalaman 0.5 – 0.6 cm (ketebalan tanah yang menutupi benih = 0.5 – 0.6 cm). Cara memasukkannya dengan membuat lubang terlebih dulu sedalam 0.5 – 0.6 cm + tebal benih. selanjutnya benih diletakkan di dalam lubang tsb. dan tutupi benihnya dengan media tanam (tanah) di sekitar benih tsb.

    Jika menggunakan tray khusus penyemaian. sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1-2 benih/biji Okra Hijau.

    Setelah itu. siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer).

    Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 4 – 8 lubang kecil. sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga.
    Jika media semainya (tanahnya) kering. maka semprotkan dengan air halus. Caranya. buka terlebih dulu plastiknya baru disiram dan tutup kembali.
    Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah. maka buka tutup plastik tersebut dan jangan ditutupi lagi dengan plastik.

    Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan. misalkan di dekat jendela kaca. atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.

    Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman. penjarangan bibit. serta pencegahan hama dan penyakit.

    Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya. sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray). dilakukan 1 – 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab. penyemprotan air cukup sekali sehari. bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.

    Biasanya dalam waktu 9 – 21 hari benih/biji Okra Hijau sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah). Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Okra Hijau untuk bertunas memang tidak seragam. karena bergantung dari kualitas masing-masing benih. serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb.

    Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus. maka perhatikan bibit yang tumbuh. apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih). maka lakukan penjarangan. yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan.

    Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai.

    Pada umumnya. bila kelebihan penyiraman. maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian. maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya. bila kekurangan penyiraman. maka daun akan terlihat layu. kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu. berarti kurang penyiramannya. dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman.

    Setelah bibit Okra Hijau tumbuh cukup besar (memiliki 4 – 7 helai daun). maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).

    Penanaman Bibit Okra Hijau

    Jika tempat/wadah untuk menanam Okra Hijau menggunakan polibag/pot maka polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah. sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar).

    Untuk mudahnya. sebelum diberi media tanam (tanah). masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam polibag/pot. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase.

    Kemudian barulah isi polibag/pot dengan media tanam hingga 75% – 85% bagian dari polibag/pot (artinya jangan sampai penuh).

    Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.

    Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

    Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran. sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya. barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.

    Yang terpenting. pada saat bibit Okra Hijau dimasukkan ke media tanam. media tanamnya harus “gembur (tidak padat dan keras)”. sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.

    Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman. masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (polybag. pot. kaleng bekas. dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab. dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

    Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di polibag/pot terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai.

    Pindahkan bibit tanaman Okra Hijau dari persemaian yang telah memiliki 4 – 7 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya. ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar.

    Kemudian masukkan bibit Okra Hijau beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas. jika kesulitan untuk ditegakkan. maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.

    Setelah ditanam. semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus).

    Tempatkan tanaman Okra Hijau di lokasi terang yang terkena matahari langsung namun tidak terkena guyuran hujan.

    Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru) dan tanaman dianggap sudah kokoh. tanaman Okra Hijau dianggap telah siap. dan selanjutnya pot / polibag dapat ditempatkan di lokasi terbuka.

    Merawat Tanaman Okra Hijau

    Perawatan tanaman Okra Hijau meliputi penyiraman. pemupukan. pemasangan ajir/penyangga. penyulaman. pengendalian hama dan penyakit tanaman.

    Penyiraman tanaman Okra Hijau hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak. baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering. maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari. yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab. maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari. pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari. karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.

    Pemupukan tanaman Okra Hijau dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.

    Pemasangan ajir (penyangga/penegak) dibutuhkan tanaman Okra Hijau.

    Ajir adalah alat penegak/penyangga/perambat yang terbuat dari batang/bilah bambu atau kayu atau kawat atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat bersandar tanaman. penyangga batang yang lemah. juga tempat rebahan/merambatnya tanaman.

    Ajir sebaiknya dipasang setelah tanaman Okra Hijau tumbuh sekitar 17 – 21 cm. Jarak ajir dengan tanaman sekitar 5 – 9 cm. Pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar tanaman rusak.

    Dengan adanya ajir. maka tanaman Okra Hijau tumbuh sesuai dengan arah ajir tersebut. Ketika tanaman sudah cukup tinggi atau panjang. maka segera ikat longgar tanaman ke ajir menggunakan tali rafia di beberapa bagian.

    Bila bibit tanaman Okra Hijau tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati. maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Okra Hijau lainnya (jika ada).

    Bila di sekitar tanaman Okra Hijau tumbuh gulma. maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut. juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.

    Lakukan pembumbunan pada tanaman Okra Hijau. terutama jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus. atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman tumbuhnya agak miring (tidak tegak).

    Pengendalian Hama Tanaman.

    • Hama tanaman antara lain trips. kutu daun. tungau. kutu kebul. ulat gerayak. dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau.
    • Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan. maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut. sehingga jangan dibiarkan.
    • Untuk mengatasi hal tersebut. lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau. setiap minggu sesuai dosis. jika diperlukan.

    Pengendalian Penyakit Tanaman.

    • Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah. layu bakteri. layu (fusarium). antraknosa. busuk daun (choanephora). hawar phytophora. bercak daun (cercospora). bercak bakteri. busuk lunak bakteri. keriting kuning. dsb. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan.
    • Seperti halnya dengan hama. bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan. maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut. sehingga jangan dibiarkan.
    • Untuk mengatasi hal tersebut. lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis. jika diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait.
    Panen Okra Hijau

    Panen Okra Hijau sudah dapat dilakukan 65 – 95 HST (Hari Setelah Tanam).

    Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Okra Hijau untuk panen pertama memang tidak seragam. karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal. lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh. serta perawatan pada masing-masing tanaman Okra Hijau tsb.

    sumber:andrafarm.com

    Untuk informasi lebih lanjut seputar urban farming, panduan bertanam, dan tips perawatan tanaman, bergabunglah dengan komunitas "Taman Tanduria" di Grup Telegram kami.

    Gabung di Taman Tanduria

    Silakan instal aplikasi Telegram di perangkat Anda untuk mendapatkan update terkini seputar dunia berkebun.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Back to top button