Pupuk

Mengenal Pupuk Kompos: Pahlawan Bagi Tanaman dan Lingkungan

Pupuk kompos adalah pupuk organik yang dibuat dengan memisahkan sisa-sisa tanaman dan hewan seperti potongan sayur-sayuran, kulit buah, cangkang telur, dan sampah alami lainnya dengan bantuan organisme hidup. Mulai sekarang jangan asal buang sisa bahan yang kalian pakai untuk masak ya!

Tandurian di rumah pasti tau kan kalau pupuk kompos ini adalah bahan yang kita butuhkan untuk menyuburkan tanah? Dalam pupuk kompos terdapat kandungan asam organik, senyawa yang membenahi tanah, dan banyak unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman, lho. Pembuatan pupuk kompos memerlukan bahan baku berupa bahan organik dan organisme pengurai. Organisme pengurai itu dapat berupa mikroorganisme atau makroorganisme. Penasaran gak, sih? kok ada ya manusia yang kepikiran untuk membuat pupuk kompos guna menyuburkan tanaman ini menggunakan bahan alami dan sisa makanan? Yuk, kita cari tahu asal-usulnya di bawah ini!

Sejarah Pupuk Kompos

Penggunaan bahan organik dalam bercocok tanam dimulai pada zaman batu. Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, penemuan oleh arkeologi dari Kepulauan Inggris mengatakan bahwa orang Skotlandia sudah menggunakan kompos untuk pertanian mereka sejak 12.000 tahun yang lalu.

Saat itu, kemungkinan para petani membajak dan menanam kompos langsung di tempat mereka bercocok tanam alih-alih membuang kompos di lahan khusus. Mereka mengubah tumpukan kompos itu menjadi petak dan menanam langsung di atasnya.

Di Indonesia, Penggunaan pupuk kompos organik diperkenalkan sekitar awal manusia mengenal cocok tanam sekitar 5000 tahun yang lalu. Nenek moyang kita saat itu menggunakan sisa makanan mereka berupa sayuran, tulang, ikan dan sisa makanan lainnya dan menumpuknya di tanah tempat mereka bercocok tanam.

Awalnya mereka tidak dengan sengaja melakukan ini, tetapi ternyata hal itu malah membuat tanaman mereka lebih subur. Dari peristiwa tersebut, mereka jadi menekuni hal  dengan niat agar tanaman yang mereka tanam semakin berbuah.

Manfaat Pupuk Kompos

Tentunya jika kita berbicara tentang manfaat pupuk kompos, maka banyak sekali manfaatnya. Pupuk kompos semakin banyak digunakan karena hampir tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi lingkungan.

Salah satu sektor yang paling diuntungkan dari penggunaan pupuk kompos ini adalah sektor ekonomi, karena penggunaan bahan organik untuk pupuk tentunya membuat Tandurian di rumah tidak usah repot-repot untuk memikirkan bagaimana cara menghemat biaya dalam pemupukan tanaman Tandurian di rumah ya! Keuntungan ini dapat dialokasikan untuk pembelian bibit unggul dan fase perawatan tanaman untuk memaksimalkan hasil.

Bagi Lingkungan

Menggunakan kompos lebih ramah lingkungan dan mengurangi polusi air dan tanah. Sampah organik yang berserakan dapat dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk sehingga tidak menyumbat aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir.

Banyaknya tumpukan sampah juga dapat membahayakan kesehatan. Sampah dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan organisme lain yang berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Oleh karena itu diperlukan pengelolaan limbah yang efektif, yaitu keseimbangan antara produk limbah dan pengolahannya. Salah satunya adalah pengolahan sampah atau sampah organik menjadi pupuk kompos yang menyuburkan tanah.

Bagi Tanaman

Kompos menambah kesuburan tanah karena menyediakan unsur hara dan mineral yang dibutuhkan tanaman. Manfaat pupuk kompos pada pertanian dan perkebunan tentunya akan meningkatkan produktivitas dan menghasilkan tanaman yang lebih sehat.

Bagi Tanah

Pupuk alami juga dapat digunakan untuk memperbaiki tanah kritis. Struktur tanah yang rusak dapat diperbaiki, selain itu kompos dapat memperbaiki drainase, kondisi tanah dan penyerapan air. Kandungan kompos tanah juga menjadi sumber makanan bagi berbagai mikroorganisme, mengurangi aktivitas mikroba berbahaya dan mendukung proses dekomposisi mineral tanah.

Jenis-Jenis Pupuk Kompos

1. Pupuk Kompos Hijau

Kompos hijau adalah pupuk alami yang terbuat dari bahan baku limbah organik hijau. Pada umumnya limbah organik hijau ini berupa sisa sayuran, rumput, daun, sisa buah, sisa dapur, ampas kopi atau teh, kotoran hewan (slurry). Biowaste hijau mengandung zat nitrogen. Nitrogen merupakan unsur yang dibutuhkan tanaman dalam siklus nitrogen. Fungsinya adalah pembentukan asam amino.

2. Pupuk Kompos Coklat

Kompos coklat adalah pupuk organik yang terbuat dari sampah organik berwarna coklat. Beberapa contoh limbah organik coklat adalah daun kering, rumput kering, jerami, sekam, kulit jagung, serpihan kayu atau serbuk gergaji, dan sejenisnya. Limbah organik berwarna coklat mengandung karbon yang dibutuhkan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme.

3. Kompos Cacing

Vermikompos adalah kompos yang dihasilkan dari proses timbal balik mikroorganisme dan cacing tanah untuk menghancurkan sampah organik. Vermicompost adalah salah satu produksi kompos menggunakan Vermicompost.

Cacing tanah membantu dalam proses pembusukan, yang kemudian diteruskan oleh mikroorganisme lainnya. Selain cacing, lundi juga dapat digunakan dalam proses pembuatan vermicomposting.

Nama lain untuk tuang kascing. Penyiraman mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman yaitu fosfor, nitrogen, mineral dan vitamin tanah. Penyiraman juga mengandung 20 C/N untuk pemupukan tanaman.

4. Kompos Bagase

Kompos Bagase adalah pupuk organik yang terbuat dari ampas tebu yang terbuat dari limbah padat industri gula. Limbah sampah biasanya banyak ditemukan dan dapat direkayasa untuk menyuburkan tanah.

Kompos ampas tebu biasanya digunakan oleh petani tebu, artinya tebu menghasilkan pupuk tebu untuk tanaman tebu.

Namun pembuatan kompos ampas tebu membutuhkan waktu yang cukup lama dan perlakuan khusus dengan menambahkan mikroorganisme selulosa, karena nilai C.N ampas tebu terlalu tinggi yaitu sekitar 220.

5. Kompos bokashi

Kompos Bokashi adalah pupuk alami yang terbuat dari bahan organik yang mengalami proses fermentasi dengan menggunakan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4). EM4 mengandung beberapa mikroorganisme seperti Lactobacillus sp., Actinomycetes, yeast dan Streptomyces.

EM4 adalah biakan campuran bakteri dalam bentuk cair yang memfermentasikan sampah organik di dalam tanah atau alas tidur untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, EM4 juga merangsang perkembangan mikroorganisme lain dan mengikat nitrogen, pelarut fosfat dan mikroorganisme perusak tanaman. Penggunaan EM4 juga cenderung mempercepat proses dekomposisi atau degradasi.

6. Kompos Aerob

Pengomposan aerobik adalah produksi pupuk melalui proses biokimia yang menggunakan oksigen. Bahan baku utama kompos jenis ini adalah sisa tanaman dan pupuk kandang atau campuran keduanya. Dibutuhkan 40-50 hari untuk membuat kompos aerobik. Kali ini bervariasi tergantung pada penguraian dan jenis bahan baku pupuk organik.

7. Kompos Cair

Kompos cair adalah pupuk organik yang terbuat dari kompos basah. Proses ini melewati fase aerobik dan anaerobik. Pupuk organik cair dianggap lebih mudah diserap akar tanaman.

Namun dalam prakteknya, kompos cair lebih efektif sebagai pupuk daun dibandingkan akar, kecuali pada sistem tanam hidroponik. Kompos cair harus diberikan dengan dosis yang tepat, karena dosis yang terlalu tinggi akan membuat daun layu.

Tips dari Tanduria

Untuk pengoperasian yang optimal, Tandurian di rumah bisa mengaplikasikan T-Decomposer dari Tanduria untuk meningkatkan produktivitas tanaman kalian di rumah ya! Karena T-Decomposer adalah salah satu jenis larutan pertanian yang paling tepat untuk digunakan memajukan pertanian, sebab memang bisa membantu memperbaiki kualitas lahan.

Itulah kira-kira penjelasan mengenai pupuk kompos. Yuk, kita sama-sama menjaga bumi mulai dari menggunakan produk organik dan tandur dengan ceria bersama Tanduria!

Untuk informasi lebih lanjut seputar urban farming, panduan bertanam, dan tips perawatan tanaman, bergabunglah dengan komunitas "Taman Tanduria" di Grup Telegram kami.

Gabung di Taman Tanduria

Silakan instal aplikasi Telegram di perangkat Anda untuk mendapatkan update terkini seputar dunia berkebun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button