Media Tanam

Media Tanam untuk Pemula

Ini Dia, 3 Media Tanam untuk Pemula

Ilmu tentang media tanam memang cocok untuk pemula yang ingin mendongkrak pertumbuhan tanamannya. Pasalnya, dalam memilih media tanam, baik itu media tanam anggrek maupun media tanam hidroponik misalnya, kita membutuhkan ilmu yang mumpuni agar tidak kecewa dalam bercocok tanam.

Cukup mengetahui 3 media tanam ini saja, teman – teman bisa memulai urban farming dengan kepercayaan diri yang lebih daripada pemula yang lain. Yaa, minimal bisa ikut diskusi lah kalo lagi kumpul sama para petani kota, atau sekedar pamer pengetahuan ke tetangga hehehe.

| Media Tanam Untuk Pemula - Tanduria.co
Media Tanam

1. Tanah sebagai Media Tanam

Tanah adalah media tanam yang paling mudah kita temui di sekitar kita. Dia merupakan elemen yang cocok menjadi media utama untuk sebagian besar tanaman. Salah satu kelebihan tanah adalah dia mengandung banyak mikroba pengurai, serta kaya unsur hara.

Tentu, tidak semua mikroba itu baik, yaaa sama seperti tetangga juga kadang tidak semuanya baik, ada yang suka nyinyir kalau lihat kita terlalu serius berkebun. Eh, kok jadi curhat maaf.

Apabila salah satu mikroba jahat menjadi dominan maka hal itu cukup membahayakan bagi tanaman karena dia berubah menjadi patogen. 

Berdasarkan ukurannya, ada 3 jenis tanah yakni pasir, sedimen, dan tanah liat. Sayangnya tanah tidak mudah ditemui di toko – toko tanaman maupun nursery. Kecuali kalau kita ingin memesan dalam jumlah yang besar. 

Kelebihan Menggunakan Tanah

Tekstur tanah yang memiliki ukuran partikel yang tergolong besar memudahkan kita untuk meningkatkan tingkat drainase dan aerasi. 

Drainase adalah kemampuan air untuk mengalir masuk di dalam media tanam. Semakin besar ukuran partikel medianya maka akan semakin mudah aliran air yang terjadi.

Poin ini penting apabila kita ingin memilih media untuk tanaman yang memiliki akar yang mudah kering kering seperti tanaman herbal (rosemary contohnya).

Sedangkan aerasi adalah kemampuan udara untuk mengalir melalui rongga yang tersedia di dalam media. Memudahkan akar untuk mendapatkan oksigen yang cukup. 

Selain itu tanah mampu menyimpan nutrisi, dia mengikat nutrisi secara efisien agar tidak hanyut saat tersiram air. Selain itu, dia cukup kokoh dalam menahan tanaman agar tetap berdiri tegak melawan badai. Seperti kita yang tetap bisa makan saat melawan tanggal tua.

2. Arang Sekam Bakar sebagai Media Tanam

Saat mendengar kata sekam, maka yang terlintas adalah gabah padi, karena sekam adalah bulir – bulir bagian luar dari padi. Sekam padi ini kemudian akan dibakar untuk menghilangkan unsur airnya hingga menjadi arang. Jadi arang sekam bakar adalah sekam padi yang dibakar.

Proses pembakaran tersebut juga menaikkan unsur karbon dan kandungan unsur hara lainnya seperti nitrogen (N) 0,32%, fosfat (P), 0,15%, kalium (K) 0,31%, kalsium (Ca) 0,96%, besi (Fe) 180 ppm, Mn 80.4 ppm, Zn 14.10 ppm

Arang sekam bakar cukup populer untuk menjadi campuran media karena porositasnya yang tinggi dan tingkat  keasamannya yang bagus yaitu sekitar pH 8,5 – 9,0.

Kelebihan Menggunakan Arang Sekam Bakar

Menjaga Kondisi Tanah Tetap Gembur

Porositasnya yang besar, membuat arang sekam bakar dapat menjaga tingkat kegemburan media tanam. Selain itu bahannya juga ringan dan berpori – pori membuatnya lebih mudah menyerap air.

Memacu Pertumbuhan Mikroorganisme

Tau ga sih, arang sekam bakar apabila diperbesar melalui mikroskop akan terlihat seperti spons. Rongga – rongga yang terdapat di dalamnya dapat menjadi rumah bagi mikroorganisme yang menguntungkan bagi tanaman untuk tumbuh dan membina rumah tangga.

Mengatur pH Tanah pada Kondisi Tertentu

Tingkat keasaman atau pH pada media tanam mempengaruhi kerentanannya terhadap penyakit atau patogen. Kebanyakan patogen memang tidak betah bila pH terlalu tinggi, maka dari itu arang sekam menjadi bahan favorit dalam membuat media untuk menanam.

Sebagai Media Tanam Hidroponik

Beberapa studi telah memberdayakan arang sekam bakar sebagai media tanam hidroponik. Hal ini tergolong unik karena biasanya arang sekam hanya digunakan untuk metode tanam di tanah saja.

3. Cocopeat

Cocopeat adalah media berbentuk serbuk yang berasal dari sabut kelapa yang dihaluskan. Di Indonesia cukup mudah mendapatkan cocopeat, jadi bahan ini salah satu yang paling populer. Sebenarnya cukup mudah mencari ilmu tentang cara membuat cocopeat, namun bagi kebanyakan urban farmer opsi membuat sendiri terlalu banyak memakan waktu dan kurang efektif.

Kelebihan Menggunakan Cocopeat

Mampu Mempertahankan Kelembaban Hingga 800%. 

Karena beratnya yang sangat ringan, maka cocopeat mampu menyerap air dan mempertahankan kelembaban media. 

Kapasitas Memindahkan Kation Lebih Tinggi

Perpindahan kation pada cocopeat dapat terjadi lebih mudah.

Meningkatkan Tingkat Aerasi

Sehingga memudahkan akar tanaman untuk bernafas.

Meningkatkan Kapasitas Media Tanam Sebagai Buffer

Karena cocopeat sangat toleran terhadap variasi pH.

Menyimpan Nutrisi

Karena sifatnya yang seperti spons, maka cocopeat dapat menyimpan dan merilis nutrisi sesuai kebutuhan tanaman.

Awet

Kita bisa menggunakan cocopeat secara berulang – ulang hingga sampai 5 tahun pemakaian. Selain itu cocopeat bisa bermanfaat untuk membuat kompos.

100% Organik

Karena berasal dari sabut kelapa, maka cocopeat termasuk pilihan media yang aman dan eco-friendly. 

Kesimpulan

Memang apabila ingin membahas lebih detail, masih banyak media tanam yang belum terdeskripsikan dari daftar di atas. Namun, dalam bercocok tanam tidak perlu terburu- buru, lebih baik belajar pelan – pelan namun ilmunya optimal daripada terlalu banyak informasi tapi tidak ada yang nyambung.

Dalam aplikasinya media untuk menanam terdiri atas campuran beberapa bahan, namun bila ingin lebih praktis Tanduria telah menyediakan magic soil. Yakni media tanam siap pakai yang cocok untuk digunakan sebagai bahan utama maupun campuran dengan tanah 1:1.

Untuk informasi lebih lanjut seputar urban farming, panduan bertanam, dan tips perawatan tanaman, bergabunglah dengan komunitas "Taman Tanduria" di Grup Telegram kami.

Gabung di Taman Tanduria

Silakan instal aplikasi Telegram di perangkat Anda untuk mendapatkan update terkini seputar dunia berkebun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button