Turi MerahDaftar Isi Cara Menanam Benih/Biji
Penjelasan Cara Budidaya (Menanam) Skarifikasi (Menipiskan Kulit Benih/Biji) Skarifikasi adalah menipiskan kulit benih/biji yang keras agar menjadi lebih mudah ditembus oleh air atau udara. sehingga membantu peresapan air yang akan mempercepat munculnya tunas. Kulit biji Turi Merah termasuk keras. sehingga perlu ditipiskan kulitnya dengan cara dikikir/diamplas sebagian kulit benih/bijinya. Daerah yang ditipiskan bisa dimana saja (pangkal kulit biji. punggung kulit biji. atau tepinya). Cukup tipisnya di satu titik atau satu bagian saja. karena tujuan utama menipiskan tersebut agar air dan udara lebih mudah masuk ke dalam bijinya. Caranya. pegang bijinya dan gosokkan perlahan-lahan pada amplas/kikir. Ketika kulit bijinya mulai berubah warna (karena bakal tunas warnanya berbeda dengan kulit biji). maka segera hentikan. itu berarti biji tersebut sudah selesai di-skarifikasi dan siap direndam. Germinasi Biji Turi Merah Germinasi benih atau perkecambahan benih adalah proses membuat agar benihnya mengeluarkan tunas (berkecambah). Siapkan wadah germinasi (tempat untuk benih/biji Turi Merah bertunas/berkecambah) antara lain tisu atau kain atau handuk kertas atau kapas. dan kantong plastik yang bisa ditutup. Caranya: ambil wadah germinasi (tisu / kapas / kain / handuk kertas). kemudian lembabkan wadah germinasi tsb menggunakan air sprayer halus. Cukup lembab saja. jangan sampai ada air menggenang agar biji/benih tidak berjamur atau busuk. Air untuk melembabkan tisu/kapas/kain/handuk kertas sebaiknya air kemasan atau air matang. Ambil benih Turi Merah. kemudian letakkan benih di atas wadah germinasi dengan jarak yang rapi. dan tutup dengan tisu / kapas / kain / handuk kertas lainnya yang sudah dilembabkan. Selanjutnya masukkan tisu/kapas/kain/handuk kertas yang telah berisi biji Turi Merah ke dalam kantong plastik dan tutup rapat kantong plastik tsb. Jika menggunakan tisu. maka gunakan 2-3 tisu yang ditumpuk agar tidak terlalu tipis wadah germinasinya. Kemudian letakkan plastik di tempat teduh yaitu tempat yang tidak mendapat sinar matahari langsung dan terhindar dari guyuran hujan. Periksalah setiap hari dan sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan. Benih/biji Turi Merah akan mengeluarkan tunasnya (berkecambah) setelah 5 – 17 hari. Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Turi Merah untuk bertunas memang tidak seragam. karena bergantung dari kualitas masing-masing benih. serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb. Jika benih/biji Turi Merah sudah muncul kecambah/tunasnya sekitar 1.1 – 2.5 cm. maka pindahkan benih yang sudah bertunas tersebut ke media semai/tanam. Penyemaian Benih Turi Merah Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan. tray. polibag. pot. kaleng bekas. dsb. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut. sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air). Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1. Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut. Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran. sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya. barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan. Yang terpenting. pada saat bibit/benih bertunas Turi Merah dimasukkan ke media semai. media semainya harus “gembur (tidak padat dan keras)”. sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb. Sehari sebelum menebar benih Turi Merah yang telah bertunas. masukkan media tanam ke wadah semai (tray / pot / polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam. dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat). Kemudian masukkan benih bertunas ke media tanam dengan kedalaman 0.9 – 2.3 cm. Cara memasukkannya dengan membuat lubang kecil terlebih dulu sedalam 0.9 – 2.3 cm. selanjutnya benih bertunas diletakkan di dalam lubang tsb dengan posisi akar di bawah dan tunasnya di atas. Kemudian tutupi benihnya dengan media tanam (tanah) di sekitar benih bertunas tsb. dimana sebagian tunasnya harus muncul di permukaan tanah. Jika sulit melepaskan benih bertunas dari tisu/kapas/kain/handuk kertasnya akibat akarnya melilit tisu/kapas/kain/handuk kertas. atau kawatir akarnya patah saat dilepaskan dari tisu/kapas/kain/handuk kertas. Maka sobek atau gunting saja tisu/kapas/kain/handuk kertas di sekitar benih yang bertunas. dan letakkan benih tsb di dalam lubang bersama tisu/kapas/kain/handuk kertasnya. Nanti tisu/kapas/kain/handuk kertas tsb akan hancur menjadi tanah. Jika menggunakan tray khusus penyemaian. sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1 benih/biji Turi Merah. Setelah itu. siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer). Letakkan wadah persemaian di tempat teduh yaitu tempat yang tidak mendapat sinar matahari langsung dan terhindar dari guyuran hujan. Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman. penjarangan bibit. serta pencegahan hama dan penyakit. Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya. sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray). dilakukan 1 – 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab. penyemprotan air cukup sekali sehari. bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman. Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus. maka perhatikan bibit yang tumbuh. apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih). maka lakukan penjarangan. yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan. Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai. Pada umumnya. bila kelebihan penyiraman. maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian. maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya. bila kekurangan penyiraman. maka daun akan terlihat layu. kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu. berarti kurang penyiramannya. dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman. Setelah bibit Turi Merah tumbuh cukup besar (memiliki 2 – 7 helai daun). maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan). Penanaman Bibit Turi Merah Jika tempat/wadah untuk menanam Turi Merah menggunakan pot besar/drum maka pot/drum harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah. sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar). Untuk mudahnya. sebelum diberi media tanam (tanah). masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam pot/drum. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase. Kemudian barulah isi pot/drum dengan media tanam hingga 75% – 85% bagian dari pot/drum (artinya jangan sampai penuh). Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1. Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut. Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran. sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya. barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan. Yang terpenting. pada saat bibit Turi Merah dimasukkan ke media tanam. media tanamnya harus “gembur (tidak padat dan keras)”. sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb. Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman. masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (pot besar. drum. dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab. dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat). Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di pot/drum terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai. Pindahkan bibit tanaman Turi Merah dari persemaian yang telah memiliki 2 – 7 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya. ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar. Kemudian masukkan bibit Turi Merah beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas. jika kesulitan untuk ditegakkan. maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak. Setelah ditanam. semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus). Tempatkan tanaman Turi Merah di lokasi yang teduh atau tidak terkena matahari langsung serta tidak terkena guyuran hujan. Penempatan tanaman di lokasi yang teduh dilakukan sampai tumbuh tunas baru (tumbuh daun baru) pada bibit tanaman tersebut. Dengan tumbuhnya tunas baru. hal ini menunjukkan bahwa bibit tersebut telah dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru). tanaman Turi Merah dianggap telah siap. dan selanjutnya pot / polibag ditempatkan di lokasi yang mendapat matahari langsung. Merawat Tanaman Turi Merah Perawatan tanaman Turi Merah meliputi penyiraman. pemupukan. penyulaman. pengendalian hama dan penyakit tanaman. Penyiraman tanaman Turi Merah hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak. baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering. maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari. yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab. maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari. pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari. karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman. Pemupukan tanaman Turi Merah dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk. Bila bibit tanaman Turi Merah tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati. maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Turi Merah lainnya (jika ada). Bila di sekitar tanaman Turi Merah tumbuh gulma. maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut. juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman. Lakukan pembumbunan pada tanaman Turi Merah. terutama jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus. atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman tumbuhnya agak miring (tidak tegak). Pengendalian Hama Tanaman.
Pengendalian Penyakit Tanaman.
sumber:andrafarm.com |