Kangkung RajawaliDaftar Isi Cara Menanam Benih/Biji
Penjelasan Cara Budidaya (Menanam) Penyemaian Benih Kangkung Rajawali Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan. tray. polibag. pot. kaleng bekas. dsb. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut. sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air). Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1. Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut. Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran. sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya. barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan. Yang terpenting. pada saat benih/biji Kangkung Rajawali dimasukkan ke media semai. media semainya harus “gembur (tidak padat dan keras)”. sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb. Sehari sebelum menebar benih Kangkung Rajawali. masukkan media tanam ke wadah semai (tray/pot/polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam. dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat). Kemudian taburkan benih Kangkung Rajawali secara merata di permukaan media tanam dengan diberi jarak antar benih (maksudnya jangan menumpuk). lalu tutup benih dengan media tanam tipis-tipis. sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam tsb. Jika menggunakan tray khusus penyemaian. sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1-2 benih/biji Kangkung Rajawali. Setelah itu. siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer). Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 2 – 6 lubang kecil. sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga. Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan. misalkan di dekat jendela kaca. atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung. Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman. penjarangan bibit. serta pencegahan hama dan penyakit. Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya. sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray). dilakukan 1 – 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab. penyemprotan air cukup sekali sehari. bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman. Biasanya dalam waktu 3 – 5 hari benih/biji Kangkung Rajawali sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah). Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Kangkung Rajawali untuk bertunas memang tidak seragam. karena bergantung dari kualitas masing-masing benih. serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb. Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus. maka perhatikan bibit yang tumbuh. apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih). maka lakukan penjarangan. yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan. Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai. Pada umumnya. bila kelebihan penyiraman. maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian. maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya. bila kekurangan penyiraman. maka daun akan terlihat layu. kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu. berarti kurang penyiramannya. dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman. Setelah bibit Kangkung Rajawali tumbuh cukup besar (memiliki 2 – 7 helai daun). maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan). Penanaman Bibit Kangkung Rajawali Jika tempat/wadah untuk menanam Kangkung Rajawali menggunakan polibag/pot maka polibag/pot harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah. sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar). Untuk mudahnya. sebelum diberi media tanam (tanah). masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam polibag/pot. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase. Kemudian barulah isi polibag/pot dengan media tanam hingga 75% – 85% bagian dari polibag/pot (artinya jangan sampai penuh). Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah. pasir atau sekam bakar. dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1. Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut. Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran. sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya. barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan. Yang terpenting. pada saat bibit Kangkung Rajawali dimasukkan ke media tanam. media tanamnya harus “gembur (tidak padat dan keras)”. sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb. Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman. masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (polybag. pot. kaleng bekas. dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab. dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat). Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di polibag/pot terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai. Pindahkan bibit tanaman Kangkung Rajawali dari persemaian yang telah memiliki 2 – 7 helai daun. Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya. ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar. Kemudian masukkan bibit Kangkung Rajawali beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas. jika kesulitan untuk ditegakkan. maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak. Setelah ditanam. semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus). Tempatkan tanaman Kangkung Rajawali di lokasi terang yang terkena matahari langsung namun tidak terkena guyuran hujan. Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru) dan tanaman dianggap sudah kokoh. tanaman Kangkung Rajawali dianggap telah siap. dan selanjutnya pot / polibag dapat ditempatkan di lokasi terbuka. Merawat Tanaman Kangkung Rajawali Perawatan tanaman Kangkung Rajawali meliputi penyiraman. pemupukan. penjarangan. penyulaman. pengendalian hama dan penyakit tanaman. Penyiraman tanaman Kangkung Rajawali hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak. baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering. maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari. yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab. maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari. pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari. karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman. Pemupukan tanaman Kangkung Rajawali dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk. Penjarangan tanaman Kangkung Rajawali dilakukan untuk penanaman koloni. khususnya jika jarak antar tanaman Kangkung Rajawali terlalu rapat. agar masing-masing tanaman mendapat unsur hara secara optimal. Tanaman yang dijarangkan dipindahkan ke tempat lain di polibag/pot yang sama atau polibag/pot lain yang sudah dipersiapkan. Bila bibit tanaman Kangkung Rajawali tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati. maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Kangkung Rajawali lainnya (jika ada). Bila di sekitar tanaman Kangkung Rajawali tumbuh gulma. maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut. juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman. Lakukan pembumbunan pada tanaman Kangkung Rajawali. terutama jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus. atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman tumbuhnya agak miring (tidak tegak). Pengendalian Hama Tanaman.
Pengendalian Penyakit Tanaman.
Panen Kangkung Rajawali Panen Kangkung Rajawali sudah dapat dilakukan 21 – 25 HST (Hari Setelah Tanam). Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Kangkung Rajawali untuk panen pertama memang tidak seragam. karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal. lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh. serta perawatan pada masing-masing tanaman Kangkung Rajawali tsb. |